Rabu, 05 Maret 2014

Pernyataan berkuantor dan ingkarannya

Pernyataan berkuantor
            Pernyataan berkuantor merupakan pernyataan yang melibatkan beberapa atau semua anggota semesta pembicaraan yang mewakili suatu keadaan. Ada 2 jenis kuantor, yaitu kuantor universal dan kuantor eksistensial.
1.      Kuantor Universal/kuantor Umum
Kuantor universal dilambangkan dengan , dan dibaca semua atau setiap.
            x, x  A  x  B.  dibaca, untuk setiap x, dimana x anggota A maka x anggota B.

Untuk x, p(x) yang dibaca: untuk semua x berlaku P(x), atau x S, p(x) yang dibaca: untuk semua x anggota S berlaku p(x), maka nilai kebenarannya ditentukan oleh himpunan semesta pembicaraan, dan bentuk kalimat terbuka p(x).

Contoh:
1)      Semua siswa SMA N 16 menggunakan sepatu hitam.

2) P = {bilangan prima},
   A = {bilangan asli}.
Pernyataan dari himpunan-himpunan tersebut menjadi
 “semua bilangan prima adalah bilangan asli”,
Kalimat tersebut ekivalen dengan
“Jika x adalah bilangan prima, maka x adalah bilangan asli”.

3)      Tentukan nilai kebenaran suatu kalimat terbuka p(x) = 2x–1=3, dengan S={1,2,3}.
Jawab
Pernyataan berkuantor universal x S, 2x–1=3
Disubstitusikan x 1,
p(x) = 2(1)–1 = 1, dan 1 3.
p(x) = 2(2)–1 = 3, dan 3=3.
p(x) = 2(3)–1 = 5, dan 5 3.
 Maka p(x) = 2x–1=3 bernilai salah untuk setiap x S.

4)      Tentukan nilai kebenaran suatu kalimat terbuka q(x) = x2+30 , dengan S={-1, 0, 1}.
Jawab:
Pernyataan berkuantor universal x S, x2+30
Disubstitusikan x = –1 , maka q(x) = (–1)2+3= 4, dan 40.
Disubstitusikan x = 0, maka q(x) = (0)2+3= 3, dan 30.
Disubstitusikan x = 1, maka q(x) = (1)2+3= 4, dan 40.
Maka q(x) = x2+30  ini bernilai benar untuk setiap x S.

2.      Kuantor Eksistensial/kuantor Khusus
Kuantor Eksistensial dilambangkan dengan , dan dibaca tidak semua, ada atau beberapa, dengan anggotanya minimal satu.
  x, x  G  dan x  P.

Contoh:
1) Beberapa siswa SMA N 16 tidak menggunakan sepatu hitam.
2) G = {bilangan genap}, P = {bilangan prima}.
 “beberapa bilangan genap adalah bilangan prima”, dan dapat dituliskan dengan lambang
Kalimat tersebut ekivalen dengan
“ada sebuah bilangan genap yang merupakan  bilangan prima”.
3)      Tentukan nilai kebenaran suatu kalimat terbuka p(x) = 2x–1=3, dengan S={1,2,3}.
Jawab:
Pernyataan berkuantor eksistensial x S, 2x–1=3
Disubstitusikan x,
p(x) = 2(1)–1 = 1, dan 1 3
a p(x) = 2(2)–1 = 3, dan 3=3
p(x) = 2(3)–1 = 5, dan 5 3.
Maka p(x) = 2x–1=3 bernilai benar untuk beberapa x S.

4)      Tentukan nilai kebenaran suatu kalimat terbuka q(x) = x2+30 , dengan S={-1, 0, 1}.
Jawab:
Pernyataan berkuantor eksistensial x S, x2+30
Disubstitusikan x = –1 , maka q(x) = (–1)2+3= 4, dan 40.
Disubstitusikan x = 0, maka q(x) = (0)2+3= 3, dan 30.
Disubstitusikan x = 1, maka q(x) = (1)2+3= 4, dan 40.
Maka q(x) = x2+30  ini bernilai benar untuk beberapa x S.

Ingkaran dari pernyataan berkuantor
Ketentuan untuk ingkaran dari sebuah pernyataan berlaku juga untuk pernyataan berkuantor.
1.      Ingkaran untuk pernyataan berkuantor universal
Ingkaran dari pernyataan berkuantor universal adalah sebuah pernyataan berkuantor eksistensial.
Contoh:
1)      p(x) = Semua bilangan prima adalah bilangan ganjil. (S)
ingkarannya:  Ada bilangan prima yang bukan bilangan ganjil. (B)


2.      Ingkaran untuk pernyataan berkuantor eksistensial
Ingkaran dari pernyataan berkuantor eksistensial adalah sebuah pernyataan berkuantor universal.

Contoh:
1)      p(x) = Ada bilangan prima yang merupakan bilangan genap (B)
ingkarannya:  Semua bilangan prima bukan merupakan bilangan genap. (S)